A.
MEMBACA
1.
Menentukan
isi bacaan
Untuk mengetahui pengetahuan seseorang tehadap isi bacaan yang dibacanya,
perlu adanya pertanyaan yang berhubungan dengan topik bacaan dan jawaban dari
pembaca teks mengenai topik dari bacaan itu.
Perhatikan ketentuan berikut!
a.
Dalam membuat pertanyaan dari suatu bacaan
kata yang umum digunakan adalah apa (menanyakan benda), siapa (menanyakan
orang), mengapa (menanyakan sebab), dimana (menanyakan waktu), dan bagaimana
(menanyakan cara, hal, keadaan, dan sebagainya).
b.
Dalam hal menjawab, suatu pertayaan, pembaca
harus menggunakan kaliamat yang sempurna, singkat, padat, jelas, dan
berhubungan dengan isi atau hal yang ditanyakan.
2. Menentukan unsur intrinsik dongeng
Prosa (cerpen,cernak, dongeng, novel) dibangun oleh dua unsur penting yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur dalam yang yang
membangun cerita(tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan
tema), sedang unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berada di luar prosa yang
ikut mempengaruhi kehadiran karya tersebut (faktor sosial ekonomi, sosial
budaya, politik, agama, tata nilai yang dianut masyarakat).
Unsur intrinsik
a. Tokoh dan
Penokohan
Tokoh adalah
individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita. Penokohan adalah
penyajian watak tokoh dan penciptaaan citra tokoh di dalam cerita. Berkaitan
dengan tokoh, dikenal tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh
yang senantiasa ada dalam setiap peristiwa, banyak berhubungan dengan tokoh
lain, dan paling banyak terlibat dengan tema cerita. Adapun tokoh bawahan
adalah tokoh yang menjadi pelengkap dalam cerita.
b. Latar
Latar adalah unsur
dalam suatu cerita yang menunjukkan di mana, bagaimana, dan kapan
peristiwa-peristiwa dalam cerita itu belangsung. Latar ada tiga macam, yaitu: latar geografis, latar
waktu, dan latar sosial. Latar geografis adalah hal-hal yang berkaitan dengan
tempat kejadian dalam cerita. Latar waktu adalah hal-hal yang berkaitan dengan
masalah-masalah historis, sedangkan latar sosial adalah latar yang berhubungan
dengan kehidupan kemasyarakatan.
c. Alur
Alur adalah unsur
yang berwujud jalinan peristiwa, yang memperlihatkan kepaduan (koherensi) tertentu yang diwujudkan oleh
hubungan sebab-akibat, tokoh, tema, atau ketiganya.
d. Sudut Pandang
Sudut pandang dapat diartikan sebagai posisi pengarang terhadap
peristiwa-peristiwa di dalam cerita. Ada empat tipe sudut pandang, yaitu: sudut
pandang orang pertama sentral, sudut pandang orang pertama sebagai pembantu,
sudut pandang orang ketiga serba tahu, dan sudut pandang orang ketiga terbatas.
Cerita dikategorikan menggunakan sudut pandang orang pertama sentral apabila dalam tokoh sentralnya
adalah pengarang yang secara langsung terlibat di dalam cerita. Dalam
mengantarkan tokohnya pengarang menggunakan kata ganti aku, saya (orang
pertama).
Sudut pandang
orang pertama
sebagai pembantu adalah sudut pandang yang menampilkan “aku” hanya menjadi
pembantu yang mengantarkan tokoh lain yang lebih penting.
Sudut pandang
orang ketiga serba tahu, yaitu pengarang berada di luar cerita dan menjadi pengamat yang
tahu segalanya, bahkan berdialog langsung dengan pembacanya. Di sini
seolah-olah pengarang bisa melukiskan ciri fisik dan perasaan tokoh secara
mendalam. Pengarang menggunakan kata ganti ia, dia, menyebut nama orang (orang
ketiga).
Sudut pandang
orang ketiga terbatas ialah orang ketiga menjadi pencerita yang terbatas hak ceritanya.
Ia hanya menceritakan apa yang menjadi ciri fisik tokoh yang menjadi tumpuan
cerita tanpa melukiskan perasaannya.
e. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara
khas dalam mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui bahasa dalam bentuk
lisan atau tulisan.
f.
Tema
Tema adalah
gagasan, ide, atau pikiran utama, yang digunakan sebagai dasar dalam menuliskan
cerita.
g. Amanat
Amanat adalah pesan
yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.
3. Menentukan isi laporan
Laporan adalah
segala sesuatu yang dilaporkan dari seseorang atau suatu badan hukum sehubungan
dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Membaca laporan berarti membaca pemberitahuan hasil dari suatu
pengamatan. Laporan dibuat setelah mengadakan observasi atau pengamatan. Topik
laporan adalah pokok yang dibicaran dalam laporan.
a. Fungsi laporan
(1) memberitahukan
atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan, keputusan atau pemecahan masalah.
(2) memberitahukan
atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
(3) merupakan bahan
untuk pendokumentasian.
(4) merupakan
sumber informasi.
b. Tujuan laporan
(1) mengetahui
kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
(2) mengadakan
pengawasan dan perbaikan.
(3) mengambil suatu
keputusan yang lebih efektif.
c. Syarat
pembuatan laporan
(1) menggunakan
bahasa yang jelas, singkat, dan benar.
(2)
mengemukakan isi laporan dengan lengkap dan sistematis.
(3)
Didasari oleh fakta
yang benar dan meyakinkan
(4)
Menarik dan enak
dibaca
d.
Kerangka Laporan
(1)
Pendahuluan
Berisi latar belakang kegiatan yang
dilaksanakan
(2)
Isi
laporan
Berisi rincian kegiatan yang dilakukan
beserta hasilnya. Kegiatan yang dilaporkan lengkap dengan nama, tempat, waktu,
dan orang yang terlibat dalam kegiatan
(3)
Penutup
laporan
Berisi kesimpulan
(4)
Laporan
diakhiri dengan identitas pembuat laporan
4. Menentukan isi tersurat/tersirat dari rubrik yang
dibaca
Rubrik adalah kepala karangan (ruang
tetap) dalam surat kabar atau majalah. Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk
rencana, surat pembaca, atau dongeng anak. Selain di surat kabar, rubrik juga
dimuat di majalah. Rubrik biasanya berisi usulan, kritik, saran, pertanyaan,
kegemaran, dll.
5.
Memahami
unsur intrinsik puisi
Puisi dapat
didefinisikan sebagai sejenis bahasa yang menyampaikan pesannya dengan lebih
padat daripada pemakaian bahasa biasa. Bahasa biasa lazimnya dipakai untuk
mengomunikasikan informasi atau dapat dikatakan sebagai bahasa praktis,
sedangkan puisi sebagai suatu karya sastra yang dikomunikasikan bukan informasi
melainkan cipta sastra membawakan semacam rasa dan persepsi tentang kehidupan;
memperluas dan mempertajam kontak-kontak kita dengan pengalaman. Untuk memenuhi
kebutuhan batin dan agar hidup lebih bermakna, dengan kesadaran penuh ingin
mengetahui pengalaman orang lain serta memahami lebih baik lagi pengalaman kita
sendiri.
Unsur-unsur Puisi
a. Tema; makna
Tema merupakan sesuatu yang menjadi pokok permasalahan bagi
penyair. Untuk memahami tema sebuah puisi, kita hendaknya membaca puisi
tersebut berulangulang dengan memperhatikan dan menjelajahi makna kata yang
terkandung dalam puisi tersebut.
Kita tidak cukup mendapatkan makna lugas yang tersurat dalam
puisi, tetapi juga memahami makna yang tersiratnya. Kedua makna kata itu
merupakan pintu masuk memahami makna utuh sebuah puisi.
Pengungkapan dalam puisi yang acuan maknanya bersifat inderawi
disebut citraan. Citraan perlu juga dipahami dalam rangka memaknai puisi secara
menyeluruh. Ada beberapa citraan yang digunakan para penyair berdasarkan
pencerapan inderanya terhadap objek.
Berikut ini jenis citraan dan contohnya dalam puisi.
(1) citraan perasa
betapa
dinginnya air sungai
Dinginya!
Dinginnya!
(2) citraan visual
Lihatlah,
Betapa indahnya alam semesta ini
(3) citraan gerak
di luar angin
berputar-putar
si anak meraba
punggung dan pantatnya pukulan si bapak timbulkan sendam
(4) citraan
pendengaran
Sebuah bel
kecil tergantung di jendela
Di bulan Juni berkeliling
sepi
b.
Rasa
Rasa adalah
sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang dikandung dalam puisi. Rasa merupakan dunia emosional yang terdapat
dalam puisi. Hubungan penyair terhadap permasalahan tercermin dalam suasana
puisi. Sikap ini akan menumbuhkan kesan tertentu antara lain haru, murung, ceria, heroik, putus asa.
c.
Nada
Nada merupakan
sikap penyair terhadap pembaca. Bagaimana penyair menyikapi pembaca: doktriner,
menghakimi, menggurui, menghasut, atau menyindir dipengaruhi tempat lahirnya
puisi tersebut.
d. Amanat; tujuan;
maksud
Amanat adalah
sesuatu yang menjadi tujuan sang penyair atau efek tertentu yang didambakan
penyair.
6.
Menentukan
unsur intrinsik drama anak-anak
Drama adalah suatu
karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan
tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk
pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam
bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.
Jenis Drama
Berdasarkan
bentuk dramatisnya, ada drama tragedi dan komedi. Berdasarkan bentuk sastra
cakupannya, ada drama prosa dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitas kata
cakapannya, dikenal drama mini kata, pantomim, dan drama kata.
Berdasarkan
penonjolan unsur seninya, ada drama tablo, sendratari, dan opera, sedangkan
berdasarkan media pementasannya, terdapat drama televisi, radio, drama pentas,
drama baca.
Unsur-unsur dalam drama
Unsur dalam
drama terdiri atas tokoh, alur, latar, dan tema.
a. Tokoh
Tokoh dalam
drama digolongkan dalam beberapa jenis.
Berdasarkan
peranannya, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Berdasarkan fungsi
tampilannya, dikenal tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Berdasarkan
pengungkapan wataknya, ada tokoh bulat dan tokoh datar.
b. Alur
Alur drama
adalah rangkaian peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada
adanya hubungan sebab-akibat, yang berupa jalinan peristiwa. Drama sebagai
karya sastra lengkap, umumnya mengandung delapan tahapan alur. Kedelapan
tahapan alur itu yaitu: eksposisi atau pemaparan, rangsangan, konflik, rumitan,
klimaks, kritis, leraian, dan penyelesaian. Untuk memahami drama, kita harus
melihatnya secara keseluruhan, tidak bisa hanya membaca sinopsisnya saja.
c. Latar
Latar adalah
segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenai waktu, ruang, serta
suasana peristiwanya. Latar pada drama dalam pementasan biasanya dibuat
panggung yang dihiasi dengan dekorasi, seni lukis, tata panggung, seni patung,
tata cahaya, dan tata suara.
7. Menentukan makna denah
Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, rumah,
bangunan-bangunan dan lain-lain. Denah sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya denah pameran, lokasi sebuah alamat, dan sebagainya.
Denah juga diperlukan ketika seorang akan membangun rumah. Dengan denah itu,
tata letak dan ukuran ruangan-ruangan rumah akan lebih terencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar