Jumat, 15 Desember 2017

tanda baca dalam bhs indonesia

    Penulisan tanda baca
1)      Tanda Titik
a)      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya :         
·         Ayah tinggal di Solo.
·         Biarlah mereka duduk disana.
b)      Tanda titik dipakai untuk singkatan nama orang.
Misalnya :         
·         A.S. Kramawijaya
·         Muh. Feedayen
c)       Tanda titik dipakai pada akhir singkatan atau gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Misalnya :
·         Dr.               Doktor
·         Kol.              Kolonel
·         Prof.           Profesor
·         S.E               Sarjana Ekonomi
d)      Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sangat umum. Pada  singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda  titik. Misalnya :
·         a.n.              atas nama                          
·         Yth.             Yang terhormat
e)      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya :
·         pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
f)       Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu.
Misalnya : 1.35.20 jam (1 jam, 35 lewat, 20 detik)
g)      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angak ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukan jumlah.
Misalnya :
·         Ia lahir pada tahun 1950 di Bandung.
·         Nomor gironya 045678. (Tanda titik di sini mengakhiri kalimat).
h)      Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Misalnya :
·         UUD            Undang Undang Dasar
·         sekjen        sekretaris janderal
i)        Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Misalnya: 
·         TNT             Trinitrotoluen
·         Cm               Sentimeter
·         L                   Liter                      
·         Kg                Kilogram
j)        Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilutrasi, tabel dan sebagainya.\
Misalnya :
·         Acara Kunjugan Adam Malik
·         Bentuk dan Kedaulatan ( Bab I UUD 45)
·         Salah Asuhan
k)      Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan penerima surat.
Misalnya :
·         1 April 1973
·         Yth. Sdr. Moh. Hanafi
Jalan Pemuda 43 Yogyakarta
·         Kantor Penempatan Tenaga Kerja
Jalan Cikini 71 Jakarta
2)    Tanda Koma ( , )
a)      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya :
·         Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
·         Satu, dua, …… tiga !
b)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Misalnya :
·         Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
·         Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
c)       Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya :
·         Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
·         Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
d)      Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabia anak kalimat mengiringi induk kalimat.
Misalnya :
·         Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
·         Dia berpendapat bahwa soal itu tidak penting.
e)      Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ugkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, meskipun, lagi pula, begitu, akan tetapi.
Misalnya :
·         Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
·         Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
f)       Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang             terdapat pada awal kalimat.
Misalnya :
·         O, begitu ?
·         Wah, bukan main !
g)      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya :
·         Kata ibu, “Saya gembira sekali.”
·         “Saya gembira sekali,“ kata ibu, “ Karena kamu lulus.”
h)      Tanda koma dipakai diantara (i)nama alamat, (iii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama temapat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
·         Sdr. Hasan, Jalan Pisang Batu 1, Bogor.
·         Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan,  Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemaba 6, Jakarta.
·         Surabaya, 10 Mei 1960
i)        Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya :
Alisjahbana, Sultan Takdir. 1945. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta : PT Pustaka
j)        Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakanya dari singkatan nama keluarga dan marga.
Misalnya:              
·         Ratu Langi, S.E.
·         Ny. Khadijah, M.A.
k)      Tanda koma di pakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.
Misalnya:              
·         12,54 m
·         Rp12,50 (lambang Rp tidak  pakai titik)
l)        Tanda koma di pakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Misalnya:
·      Guru saya, pak Ahmad, pandai sekali.
·      Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
·      Seorang mahasiswa, selaku wakil kelompoknya, maju cepat-cepat.
m)    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan lansung tersebut berakhiran dengan tanda tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya:
·         “Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.
·         “Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.
3)    Tanda Titik Koma ( ; )
a)      Tanda titik koma dapat di pakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Malam makin larut, kami belum selesai juga.
b)      Tanda titik koma dapat di pakai untuk memisahkan kalimat yang setara dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Misalnya:
Ayah mengurus tanaman di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar
4)    Tanda Titik Dua ( : )
a)      Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan  lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Yang kita perlukan sekarang adalah barang-barang seperti berikut: kursi, meja, dan almari.
b)      Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
tempat sidang                       : Ruang 104
pengantar acara                   : Bambang S.
hari                                            : Senin 
c)       Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu             : “Bawa kopor ini, Mir!”
Amir          : “Baik, Bu”
                           Ibu             :“ Jangan lupa. Letakkan baik baik!”
d)      Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap  yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
5)    Tanda Hubung (-)
a)      Kata penghubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
… Ada kata ba-
ru juga
 
Misalnya: 
Suku kata terdiri dari huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris atau pangkal baris.
b)      Kata hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran  dengan bagian di depanya pada pergantian baris.
Misalnya: 


… Cara baru meng-
ukur panas.
… Cara baru me-
ngukur kelapa.
 
 

Akhiran –i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
c)       Tanda hubung
Menghubungkan  unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:              
·           anak-anak
·           berulang-ulang
·           dibolak-balik
·           kemerah-merahan
Tanda ulang (…….2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
d)      Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:            
·         p-a-n-i-t-i-a.
·         8-4-1973
e)      Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:  
·         ber-evolusi dengan be-revolusi
·         Dua puluh lima-ribuan (20X5000) dengan
·         dua puluh-lima-ribuan (1 x  25000)
·         Istri-perwira yang ramah dengan
·         istri perwira-yang-ramah.
f)       Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka , (c) angka dengan an- , dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuan atau kata.
Misalnya :
·         se-Indonesia
·         se-Jawa Bara
·         hadiah ke-2
·         tahun 50-an
·         ber-SMA
·         KTP-nya nomor 141693
·         Bom-H
g)      Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya : di-charter,  pen-tackle-an
6)    Tanda Tanya ( ? )
a)      Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya :                             
·         Kapan ia berangkat ?
·         Saudara tahu, bukan ?
b)      Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
7)      Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya :
·         Alangkah seramnya peristiwa itu !
·         Bersihkan kamar ini sekarang juga !
8)    Tanda Petik (“…”)
a)      Tanda Petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau  bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Misalnya :
·         “Sudah siap?” tanya Awal.
·         “Saya belum siap,” seru Mira, “Tunggu sebentar!”
b)      Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya :
·         Karangan Andi Hakim Nasution yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo
·         Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
·         Pekerjaannya itu dilaksanakannya dengan cara “coba dan ralat” saja.
·         Ia bercelana panjang yang dikalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.
c)       Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya : Kata Tono, “Saya juga minta satu.
d)      Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Misalnya :
·         Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.
·         Bang Komar sering disebut “pahlawan”, ia sendiri tidak tahu sebabnya.
9)    Tanda Garis Miring ( / )
a)      Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
Misalnya : No. 7/PK/1973
b)      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat.
Misalnya :
·         mahasiswa/mahasiswi
·         harganya Rp 15,00/lembar
·         jalan daksinapati IV/3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar