Banyak nilai juang yang dapat kamu petik dari proses perumusan Pancasila
 sebagaimana telah dipaparkan di atas. Nilai-nilai juang tersebut adalah
 pelajaran yang dapat dijadikan contoh dari berbagai peristiwa penting 
dalam proses perumusan Dasar Negara (Pancasila) itu. Tentu saja meliputi
 tahap usulan (dalam sidang pertama BPUPKI tanggal 28 Mei - 1 Juni 
1945), maupun tahap perumusan sesudah pidato Sukarno tanggal 1 Juni 
1945.
Apa saja nilai-nilai juang yang dimaksud? Apabila kita memerhatikan dengan baik proses dan perjalanan perumusan Pancasila sebagai dasar negara tersebut, maka nilai-nilai juang itu meliputi:
1. Nilai Kemandirian
Kamu barangkali sepakat, bahwa dibalik proses peristiwa perumusan 
Pancasila sebagai dasar negara adalah mewujudkan cita-cita bersama. 
Cita-cita apa? Tidak lain untuk menjadi bangsa dan negara merdeka yang 
dapat menentukan nasib sendiri. Oleh karena itu, di antara nilai penting
 dari proses perumusan Pancasila adalah nilai kemandirian.
2. Nilai Inisiatif
Inisiatif artinya pintar memanfaatkan peluang, berani tampil, menjadi 
pelopor untuk berperan dengan aktif menyampaikan segala gagasan, 
pendapat, dan pandangan yang dimilikinya dan sejenisnya. Semua tokoh 
pendahulu kita, termasuk yang tergabung tim perumusan Pancasila 
merupakan orang-orang yang berinisiatif tinggi. Barangkali kita sepakat,
 bahwa tanpa daya inisiatif yang tinggi dari para tokoh pendahulu kita 
ini, negara Indonesia merdeka dengan dasar negara Pancasila akan 
mustahil terwujud.
3. Nilai Persatuan dan Kesatuan
Para perumus Pancasila merupakan wakil dari segala golongan dan lapisan 
masyarakat (Indonesia). Ada yang dari bagian barat, tengah, maupun 
timur. Mereka bekerja sama saling bahu-membahu dalam satu keinginan 
bersama, yakni terwujudnya Negara Indonesia yang merdeka. Oleh karena 
itu dalam segala kejadian dan peristiwa perumusan Pancasila ini akan 
selalu tercermin nilai persatuan dan kesatuan.
4. Nilai Anti Penjajahan
Segala kegiatan dan peristiwa perumusan dasar negara  Indonesia didasari
 oleh semangat anti penjajahan. Selain itu, tentu ada keinginan yang 
kuat bangsa Indonesia mewujudkan negara merdeka. Karena itu secara 
langsung atau tidak langsung berbagai macam hal dalam peristiwa 
perumusan dasar negara Pancasila mencerminkan nilai anti penjajahan.
Gambar: Lambang Pancasila
5. Nilai Kerja Keras dan Pantang Menyerah
Mewujudkan dasar negara merdeka dengan penduduk yang beraneka ragam 
(suku, kebudayaan, daerah, dan lain-lain) bukanlah pekerjaan yang 
ringan. Namun demikian, kuatnya semangat untuk menjadi bangsa atau 
negara merdeka dan sejajardengan bangsa-bangsa atau negara-negara lain 
di dunia menjadikan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat bangsa 
Indonesia itu bukan sebagai halangan. Dalam proses perumusan Pancasila 
para tokoh pendahulu yang tergabung dalam tim tampak bekerja dengan 
sangat keras dan pantang menyerah mengatasi segala hambatan dan 
rintangan dalam rangka mewujudkan keinginan menjadi bangsa yang merdeka.
6. Nilai Musyawarah
Mewujudkan satu cita-cita atau tujuan yang besar untuk kepentingan 
bersama, dalam pelaksanaannya memang menuntut adanya musyawarah. 
Peristiwa perumusan Pancasila dari tahap yang satu ke tahap yang lain 
tentu saja mencerminkan nilai-nilai musyawarah. Mengapa? Sebab segala 
sesuatu dalam kegiatan tersebut selalu dibicarakan orang banyak melalui 
kegiatan-kegiatan persidangan.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar