CONTOH NASKAH DRAMA PENDEK
Tema drama : Persahabatan
Jenis drama : Drama singkat
Jumlah pemeran drama : 5 (lima) orang pemain
Penokohan : -
Teks dialog drama
Ibandi:
“Din, Aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!”
Andine:
“A dan C”
Yensieta:
“kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Ibandi:
“10 A, 11 D, nomor 15 Aku belum”
Aldiansyah:
“Wheeii, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Yensieta:
“Soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum Aku kerjakan”
Mereka berempat saling contoh-menyontoh seperti siswa lainnya. Tapi tidak dengan Budiman, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa Nyontek.
Ibandi:
“Bud,kamu sudah selesai?”
Budiman:
“Belum, tinggal 3 soal lagi”
Ibandi:
“Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budiman:
“Tidak Bisa Ban,”
Ibandi:
“Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Andine:
“Iya Bud, kita harus kerja sama”
Aldiansyah:
“Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budiman:
“tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Yensieta:
“Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budiman:
“Nyontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Maafin aku ya..”
Yensieta:
“Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Andine:
“Iya Bud, bantu kami”
Budiman:
“tetap tidak bisa”
Aldiansyah:
“Ya sudahlah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Ibandi:
“biarkan, kita lihat di buku saja”
Ibandi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Yensieta menanyakan hasilnya.
Yensieta:
“Bagaimana Ban? Ada tidak?
Ibandi:
“ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Ibandi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Pengajar:
“Kalian ini, Nyontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Ibandi:
“Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Andine:
“Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Yensieta:
“Seharusnya kita belajar ya”
Aldiansyah:
“Iya, Budiman benar”
Ibandi:
“Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Yensieta:
“Aku menyesal!”
Aldiansyah, Andine&Ibandi:
“Aku juga” bersama
Setelah itu Budiman keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budiman ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Andine: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budiman:
“Tidak, Aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Yensieta:
“Aku berharap ini menjadi siswaan kita semua”
Andine:
“dan tidak kita ulangi lagi”
Aldiansyah:
“Kita sahabat sejati”
Lantas mereka semua menjalani hukuman dengan penuh canda dan tawa. Ternayata persahabatan dapat menjadikan semuanya lebih baik
“Tidak Bisa Ban,”
Ibandi:
“Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Andine:
“Iya Bud, kita harus kerja sama”
Aldiansyah:
“Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budiman:
“tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Yensieta:
“Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budiman:
“Nyontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Maafin aku ya..”
Yensieta:
“Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Andine:
“Iya Bud, bantu kami”
Budiman:
“tetap tidak bisa”
Aldiansyah:
“Ya sudahlah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Ibandi:
“biarkan, kita lihat di buku saja”
Ibandi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Yensieta menanyakan hasilnya.
Yensieta:
“Bagaimana Ban? Ada tidak?
Ibandi:
“ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Ibandi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Pengajar:
“Kalian ini, Nyontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Ibandi:
“Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Andine:
“Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Yensieta:
“Seharusnya kita belajar ya”
Aldiansyah:
“Iya, Budiman benar”
Ibandi:
“Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Yensieta:
“Aku menyesal!”
Aldiansyah, Andine&Ibandi:
“Aku juga” bersama
Setelah itu Budiman keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budiman ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Andine: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budiman:
“Tidak, Aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Yensieta:
“Aku berharap ini menjadi siswaan kita semua”
Andine:
“dan tidak kita ulangi lagi”
Aldiansyah:
“Kita sahabat sejati”
Lantas mereka semua menjalani hukuman dengan penuh canda dan tawa. Ternayata persahabatan dapat menjadikan semuanya lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar